Investasi properti akan menguntungkan kalau tau kapan, dimana, bagaimana dan cara memperhitungan dari berbagai aspek kehidupan.
Simak saja kisah berikut ini:
Malik… 3 tahun lalu piara seorang istri muda di gunung kawi, terus dia beli satu rumah mewah 2 lantai di daerah sumber sari, seharga Rp. 1,8 M. Dia memberikan biaya hidup Rp. 15 juta/ bulan untuk istri mudanya. Tahun lalu, dia pisah ranjang sama istri mudanya itu, terus dia jual rumah mewahnya dan ternyata laku dijual seharga Rp. 3,7 M.
Di perkirakan, dia keluarkan biaya Rp. 15 juta x 3 tahun = Rp. 540 Juta. Jadi : Rp. 3,7 M (-) Rp. 1,8 M (-) Rp. 540 juta = Rp.1,36 M
Berarti masih dapat keuntungan serta pakai cuma-cuma ceweknya itu selama tiga tahun!!
Akhirnya dia memberikan hasil keuntungannya itu pada istrinya sebesar 1,36 M… tapi istrinya malah marah besar..!!!
Malik malah ditempeleng dan kata istrinya: “owlah mas-mas nyapoto kok gak ngingu cewek 10 opo satus nisan, kan ngeneki dadi duwet akeh!!!
Simak saja kisah berikut ini:
Malik… 3 tahun lalu piara seorang istri muda di gunung kawi, terus dia beli satu rumah mewah 2 lantai di daerah sumber sari, seharga Rp. 1,8 M. Dia memberikan biaya hidup Rp. 15 juta/ bulan untuk istri mudanya. Tahun lalu, dia pisah ranjang sama istri mudanya itu, terus dia jual rumah mewahnya dan ternyata laku dijual seharga Rp. 3,7 M.
Di perkirakan, dia keluarkan biaya Rp. 15 juta x 3 tahun = Rp. 540 Juta. Jadi : Rp. 3,7 M (-) Rp. 1,8 M (-) Rp. 540 juta = Rp.1,36 M
Berarti masih dapat keuntungan serta pakai cuma-cuma ceweknya itu selama tiga tahun!!
Akhirnya dia memberikan hasil keuntungannya itu pada istrinya sebesar 1,36 M… tapi istrinya malah marah besar..!!!
Malik malah ditempeleng dan kata istrinya: “owlah mas-mas nyapoto kok gak ngingu cewek 10 opo satus nisan, kan ngeneki dadi duwet akeh!!!